Sekretariat: Kantor MWC NU Tanggul Jl. Kamboja Tanggul Kulon HP. 085233338519, 085330634589, 085233895368, 081329526032, 081249597778, 082153546919; Sekretariat Base Camp Ad Interim: 30 M, Utara Masjid Darussalam, Krajan, Darungan; Email: pergunutanggul@gmail.com; Blog: pergunutanggul.blogspot.com; Kec. Tanggul Kab. Jember Prov. Jawa Timur Kode Pos 68155
Minggu, 26 Februari 2023
Sabtu, 14 Januari 2023
TANGGAPAN PERGUNU TANGGUL DALAM TATA KELOLA PERIBADATAN (ANTARA REALITA DAN BERLOGIKA)
Oleh : Yulistiana
Febrian Rosayanti*)
Pada era
globalisasi ini, banyak pemuda dan pemudi Islam yang berperan penting dalam pembangunan
agama sehingga banyak pemikiran-pemikiran yang berkiblat pada realita
(tampak) sekarang yang terkadang tanpa mengkaji dan
membandingannya dengan pemikiran Ulama terdahulu. Hal tersebut yang menimbulkan
perbedaan logika antar pemuda-pemudi Islam realita, nampak pada kegiatan yang
telah terjadi sampai sekarang bahkan, sudah menjadi tradisi yang sangat melekat
seperti penggalangan dana pembangunan masjid.
Penggalangan
dana ini mempunyai banyak cara dalam pelaksanaannya
selain memasang kotak amal di dalam atau diluar masjid, panitia pembangunan
masjid bisa terjun langsung ke masyarakat dengan cara singgah dari
rumah ke rumah sekedar mengharap keikhlasan dalam mengapresiasi usaha tersebut.
Kegiatan tersebut dilakukan secara berkala sehingga, mencapai target yang akan dicapai.
Dari kegiatan
itulah banyak munculnya prespektif pro dan kontra. Salah satu perspektif kontra
yakni, “kegiatan tersebut tidak efektif
dalam mencari keikhlasan jamaah bahkan, dapat merusak nama baik organisasi yang
menaungi masjid atau lembaga kemasyarakatan lainnya”. Ungkapan ini disertai
dengan sikap acuh menyisihkan sebagian rezekinya. Mereka bukan hanya bersikap demikian
tanpa solusi yang dapat menghindari tradisi tersebut, dengan mengumpulkan infaq
pada setiap jamaah yang rutin setiap bulannya. Dari infaq tersebut direalisasikan
salah satunya dengan diperuntukkan untuk pembangunan
masjid. Alhasil, dari kegiatan tersebut tidak ada penggalangan dana dari rumah
ke rumah bahkan di pinggiran jalan.
Hal tersebut
timbul pula perbandingan antarorganisasi keagamaan antara berislam realita dan
berlogika. Problematika tersebut menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bersama khususnya bagi PERGUNU dalam mengkaji kemudian
menanggapinya.
Jika dipandang
dari segi realita maka, pandangan realitalah yang sangat apik dalam menyikapi
hal tersebut tetapi, jika dikaji menurut Ulama terdahulu
yang berpedoman pada perjuangan di masa Kenabian, membangun suatu lembaga pendidikan
atau masjid merupakan sedekah yang menjadi amal jariyah.
Sedekah jariyah
atau amal jariyah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat
Islam. Salah satu keistimewaan dari amal jariyah ini adalah pahala yang tidak
akan putus sekalipun orang tersebut meninggal dunia. Hal ini disebut dalam
hadist Nabi Muhammad SAW.
إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
– رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة
Artinya: Ketika
seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal,
yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau
mendoakannya. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi,
Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina
Abu Hurairah ra.
Permasalahan ini dapat disimpulkan bahwa, beramal bukan hanya diperuntukkan untuk orang atau golongan tertentu tetapi, semua lapisan umat Islam. Maka dari itu, berislam itu harus memandang realita dan memikirnya dengan logika.
*) Tim Departemen Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)
Minggu, 01 Januari 2023
MEDSOS PERGUNU
ALAMAT MEDSOS (MEDIA SOSIAL) YANG DIMILIKI PERGUNU TANGGUL
- YOUTUBE : KUNJUNGI
- TIKTOK : KUNJUNGI
- FACEBOOK: KUNJUNGI (1), KUNJUNGI (2)
Sabtu, 24 Desember 2022
SUARA CIVITAS
OPINI CIVITAS
Oleh: Abdul Gafur*)
Edisi:
24 Desember 2022
Tanggul. Peningkatan kualitas guru Nahdhatul Ulama (NU) di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, Jawa Timur adalah warisan program proritas untuk ketua terpilih Persatuan Guru NU (PERGUNU) Kecamatan Tanggul, Bapak Syaifudin Zuhri.
Bapak Syaifudin terpilih menjadi ketua selama 5 tahun sudah menorehkan prestasi membanggakan dalam menyikapi persoalan mutu guru khususnya guru Nahdhatul Ulama (NU) di Kota Tanggul.
Torehan tersebut, PERGUNU Tanggul telah merekomendasi 6 guru mengikuti program beasiswa S2 di perguruan tinggi ternama di Jawa Timur, dari 6 guru tersebut yakni di Institut KH. Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto.
Abdul Gafur, Penggerak Guru NU Tanggul optimistis Bapak Syaifudin Zuhri adalah figur yang mampu membawa PERGUNU Tanggul menjalankan roda organisasi ke arah yang lebih baik. Selain itu, Bapak Syaifudin Zuhri sudah mempunyai pengalaman dibidang pendidikan dan fungsi menejerial.
"Saya yakin Pak Udin bisa memimpin organisasi, saya sudah menitipkan program yang sudah baik bisa dijaga dan dikembangkan, untuk program yang belum berjalan perlu ada perbaikan yang lebih inovatif untuk menjawab tantangan zaman," kata Gafur yang juga Kabid Pengembangan Karir dan Profesi KKMI Kecamatan Tanggul sekaligus Ketua BPD Manggisan.
Dalam kesempatan yang lain, Bapak Udin menyatakan, ia dan pengurus yang baru akan merawat hal-hal baik yang menjadi warisan dari pengurus sebelumnya.
"Ke depan, PERGUNU akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag dalam menguatkan kelembagaan serta menginventarisir semua guru NU yang tersebar di Kecamatan Tanggul," ujar aktifis KKMI Tanggul ini.
Program prioritas yang akan dijalankan di tahun berikutnya yaitu penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas guru NU khususnya di Kecamatan Tanggul.
*)
Wakil Sekretaris PERGUNU Tanggul
Kamis, 01 Desember 2022
PEMUDA MUHAMMADIYAH DIKERJAIN GUS DUR (humor)
PEMUDA MUHAMMADIYAH DIKERJAIN GUS DUR (HUMOR)
Oleh:
Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)
Gus Dur bersama Sunanto / Cak Nanto (Ketua
Umum Pemuda Muhammadiyah Masa Bakti 2018-2022)
Suatu ketika, Cak Nanto bertanya pada Gus Dur;
"Gus, bagaimana pandangan Islam tentang
Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya
Nanto.
"Menurut siapa dulu, NU atau
Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.
"NU, deh Gus," kata Nanto.
"Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu
hanya wasilah, perantara. Bukan Ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur.
"Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya Nanto
lagi.
"Sama," jawab Gus Dur singkat.
Nanto melanjutkan pertanyaan berikutnya,
"Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Al-Qur'an?"
"Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus
Dur.
"Muhammadiyah, coba," kata Nanto.
"Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan,
perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur.
"Kalau menurut NU?" Tanya Nanto.
"Sama," jawab Gusdur.
Sampai di sini, Nanto mulai senewen (bingung). Dia
merasa dikerjain oleh Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu
sama.
“Anda gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan
NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau
Muhammadiyah?” Tanya Nanto.
"Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran
organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan,"
jawab Gus Dur.
"Serampangan bagaimana?" sahut Nanto.
"Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang
merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur.
"Lha, kalau NU?" tanya Nanto.
"Sama."
Kisah
diatas diceritakan oleh gus Yaqut Ketum GP Ansor saat memberikan ucapan selamat
kepada Cak Nanto melalui laman sosial media miliknya "Yaqut Cholil
Qoumas".
Memasuki
bulan Desember berarti masuk pada bulan Gus Dur, bulan dimana Gus Dur
meninggal. Banyak kalangan yang mengisi bulan Gus Dur dengan berbagai acara
untuk mengenang dan mengambil pelajaran berharga dari kisah hidup beliau, tidak
terkecuali cerita-cerita karomah Gus
Dur.
Repost.
Minggu, 20 November 2022
PERGUNU: KAJIAN NOPEMBER 2022
Dipenghujung tahun 2022 Masehi PERGUNU Tanggul berupaya menunaikan Amanah dengan
menggelar rutinan dan diisi dengan kajian kontemporer yang diselenggarakan pada hari Ahad Kliwon,
25 Rabiul Akhir 1444 H / 20 Nopember 2022 M, kediaman Ibu Mita Silvia Muslimah,
Dusun Krajan (gerbang masuk desa) Desa Selodakon Kec. Tanggul Kab. Jember.
Kegiatan ini juga ada kajian oleh fungsionaris PERGUNU Tanggul, Ustad Ust. Holil Nawawi, M.E. beliau mengupas tema “TANTANGAN DAN PELUANG PERGUNU DI ERA DIGITALISASI (WEB.3.0) tulisan dapat di baca DISINI, atau visual dapat dilihat DISINI
Acara dibuka oleh Ust. Bapak Ahmad Zainuddin (wakil ketua
III); Tawassul dan Tahlil dipimpin oleh Ust. H. Zainur Ridho (Tokoh Agama),
Mars PERGUNU & Syubbanul Wathon Ibu Lilis Indrayani & Ike Sri Haryanti,
sedangkan Sholawat dan Mahallul Qiyam dipimpin oleh bapak Ust. Samsul
Huda, dan acara ditutup dengan doa oleh Ust. H. Zainur Ridho (Tokoh
Agama).
Untuk bulan Desember, rutinan diliburkan dengan memfokuskan refungsionalisasi
kepengurusan dan menagih hasil diskusi pada bulan lalu tepatnya hari Jum'at
Pahing, 2 Rabiul Akhir 1444 H / 28 Oktober 2022 M di Ust. Hafit Dwi Sinatriya
(Penggungan desa Klatakan) tentang tulisan baik berupa opini, ilmiah dan
sebagainya. Tidak menutup kemungkinan akan ada agenda kegiatan dari Majelis
Wakil Cabang NU Tanggul dibulan Desember 2022 ini.
TANTANGAN DAN PELUANG PERGUNU DI ERA DIGITALISASI (WEB.3.0)
Opni
TANTANGAN DAN PELUANG PERGUNU DI ERA DIGITALISASI (WEB.3.0)
Ust. Holil Nawawi, M.E. |
Persatuan
Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) adalah organisasi bagi para tenaga pendidik
(guru, dosen dan asatidz) di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), di masa awal
berdirinya, Pergunu menorehkan sejarah di dunia industri percetakan. sebagai
badan otonom (Banom), PERGUNU telah mampu meneruskan kiprah NU dalam dunia
media cetak yang memiliki peran fenomenal selama tahun 1960-1965. Untuk
menyalurkan aspirasi pendidik dan pendidikan secara khusus, yang kala itu PBNU
merestui adanya penerbitan oleh PERGUNU dengan nama Dunia Pendidikan. Sasaran pembacanya, adalah guru-guru madrasah
atau sekolah umum yang menjadi aktivis NU. Bahkan pada nomor-nomor awal (edisi
terbit.Red), Dunia Pendidikan berhasil
dicetak 10.000 eksemplar yang berlanjut menjadi 15.000 eksemplar di nomor-nomor
berikutnya hanya dalam waktu beberapa waktu saja, dan hal ini adalah sesuatu
yang wajar mengingat jumlah anggota PERGUNU yang mencapai puluhan ribu orang di
tambah warga NU yang memang sudah sangat banyak di kala itu.
Nah,
jika berkaca pada sejarah tersebut harusnya PERGUNU bisa menjadi pelopor di
kalangan Nahdliyyin dalam bidang digitalisasi, sehingga pendidikan dengan
konsep ke-NU-an dan ke-ASWAJA-an bisa lebih cepat dan lebih luas dalam
menjangkau anak-anak didik yang ada di tanah air. Sesuai dengan tujuan utama PERGUNU
yaitu menanamkan mindset dan perilaku Ahlu Sunnah Wal Jamaah kepada
anak-anak bangsa melalui wasilah pendidikan. Mohammad Syavic Alieha selaku Ketua
PBNU (masa khidmat: 2022-2027) berkata, NU sudah sangat matang di bidang ibadah
(sholat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya) namun sangat minim di bidang
digitalisasi, hal ini karena kita selaku warga nahdliyyin terlalu terbelenggu
dengan mindset santri yang harus zuhud, sehingga kolot dalam bidang
teknologi, di ibaratkan ibadah, kita (warga nahdliyyin) sudah sangat matang
dalam melaksanakan Fardhu A’in namun
sangat minim dalam Fardhu kifayah. Artinya
apa, dalam bidang ibadah sudah sangat mapan maka selanjutnya kita harus
berbenah diri dalam bidang digitalisasi sebagai penunjang dari ibadah tersebut.
Ada
beberapa alasan mengapa harus mellek
digitalisasi diantaranya ialah, karena sekarang eranya adalah era digital,
dimana hampir semua aktifitas manusia di lakukan secara digital yaitu dengan
teknologi, sehingga kalau di Qiyaskan dengan hadist Nabi yang berbunyi Man ‘arofa lughota qoumin amina min
makarihim” artinya, barang siapa yang memahami bahasa suatu golongan maka
amanlah ia dari tipu daya mereka. Dalam hal ini kata Bahasa kita Qiyaskan dengan Teknologi
yang tengah mewabah di tengah-tengah kita, sehingga seseorang yang bisa
faham tentang teknologi maka akan terhindar dari tipu daya golongan yang menguasai
teknologi tersebut. Dan telah kita ketahui bersama bahwa teknologi di zaman
sekarang ini mayoritas di kuasai oleh orang-orang di luar NU, bahkan lebih
parahnya lagi di kuasai orang-orang Non Muslim. Imam Al-Qarafy mengatakan
“Stagnasi Terhadap Dalil-Dalil Qauly Adalah Bentuk Ketersesatan Dalam Beragama
Dan Bentuk Kebodohan Terhadap Maqashid Ulama Salaf” (Imam Al-Qarafy dalam
Baidlowi M, 2019).
Jika
di era digitalisasi web 2.0 ex (Google, Facebook, Tokopedia, Bukalapak, Gojek,
Grab, dan sebagainya) kita tidak bisa berkontribusi apapun atau berkontribusi
tapi hanya nol koma sekian persen saja, maka di era web 3.0 di harapkan ada
golongan dari warga nahdliyyin khususnya PERGUNU bisa memberikan kontribusi di
bidang teknologi yang nantinya akan memberikan dampak positif yang sangat
terasa bagi warga nahdliyyin khususnya dan bagi masyarakat Indonesia umumnya.
Karena di era web 3.0 adalah masa dimana kebebasan 100% akan di rasakan oleh
pelaku teknologi, dengan system desentralisasi maka tidak aka ada control di
dalamnya, orang-orang akan secara bebas melakukan apapun di jagat maya ini.
Oleh
karena itu, penulis menghimbau ayo kembangkan teknologi di kalangan warga nahdliyyin
utamanya di PERGUNU, jika kemarin kita mengenal media online Ruang Guru misalkan, yang berhasil
mendidik ribuan bahkan jutaan siswa-siswi di negeri ini, dengan format umum
mereka, kenapa kita selaku warga nahdliyyin tidak mencoba untuk membuat media
online Guru NU misalkan yang fokus
kearah keagamaan, warga Nahdliyyin di Indonesia sangatlah besar, sehingga
ide-ide positif yang di tuangkan dalam teknologi Insha Allah akan cepat
menyebar dan di terima oleh masyarakat. Pepatah mengatakan Ar rojaau ma qoronahu amalun, fahua umniatun artinya, Harapan yang
tidak disertai dengan perbuatan maka itu adaalah kebohongan. Wallahu a’lamu bi Sowab.
Penulis
merupakan:
- Fungsionaris
PERGUNU Kec. Tanggul Kab. Jember Jawa Timur
- Dosen Sekolah
Tinggi Ilmu Syari’ah Miftahul Ulum (STISMU) Lumajang
- Pemateri Pelatihan Bisnis Syariah, dll.
FUNGSI ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA (NU) DI MASYARAKAT PEDESAAN (Artikel)
Fung s i O rganisasi Na h dlatul Ul a m a ( N U ) di Mas y arakat P e des a an Oleh : Mokhlas Adi Putra, S.Pd.I. *) N a hd lat ul U la ...
-
BERITA BANOM NU Dok. PSNU-Pagar Nusa Tanggul Tanggul . dalam rangka Pengukuhan Pengurus Ranting Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) PAGAR. N...
-
Dok. PERGUNU Tanggul Hari yang istimewa bagi civitas PERGUNU Anak Cabang Tanggul, ditambah suasana yang sangat cerah pada kegiatan TURBA Pim...
-
Usai acara PERGUNU (dok.) Tanggul. Dalam rangkaian agenda satu Abad NU yang mana KICK OFF nya oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan t...
-
Dok. Kun Anta Tanggul. giat kali ini berbeda dengan rutininan yang telah berjalan selama ini, Majelis Ta'lim Dzikir dan Sholawat KUN A...
-
Dok. PERGUNU Tanggul Tanggul. Dalam rangka rangkaian satu Abad NU yang dicetus oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, untuk itu Pimpinan Pusa...
-
SUSUNAN PIMPINAN ANAK CABANG PERSATUAN GURU NAHDLATUL ULAMA (PERGUNU) KECAMATAN TANGGUL Masa Khidmat 2020 – 2025 ( Reshuffle V , 24 ...
-
Dokumen NATAB Tanggul. Dalam rangka peringatan hari lahir Pancasila, nahdliyyin Tanggul yang tergabung di Badan Otonom Nahdlatul Ulama (B...
-
SUSUNAN KEPENGURUSAN ANAK CABANG PERSATUAN GURU NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER PERIODE 2020-2025 DEWAN PENASEHAT ...
-
Doc. danny-owiley.blogspot.com TADARRUS RAMADHAN Ini link Murottal Al-Qur'an 30 juz tanpa harus download, tinggal play atau klik saja. B...