PEMUDA MUHAMMADIYAH DIKERJAIN GUS DUR (HUMOR)
Oleh:
Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)
Gus Dur bersama Sunanto / Cak Nanto (Ketua
Umum Pemuda Muhammadiyah Masa Bakti 2018-2022)
Suatu ketika, Cak Nanto bertanya pada Gus Dur;
"Gus, bagaimana pandangan Islam tentang
Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya
Nanto.
"Menurut siapa dulu, NU atau
Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.
"NU, deh Gus," kata Nanto.
"Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu
hanya wasilah, perantara. Bukan Ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur.
"Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya Nanto
lagi.
"Sama," jawab Gus Dur singkat.
Nanto melanjutkan pertanyaan berikutnya,
"Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Al-Qur'an?"
"Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus
Dur.
"Muhammadiyah, coba," kata Nanto.
"Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan,
perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur.
"Kalau menurut NU?" Tanya Nanto.
"Sama," jawab Gusdur.
Sampai di sini, Nanto mulai senewen (bingung). Dia
merasa dikerjain oleh Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu
sama.
“Anda gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan
NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau
Muhammadiyah?” Tanya Nanto.
"Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran
organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan,"
jawab Gus Dur.
"Serampangan bagaimana?" sahut Nanto.
"Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang
merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur.
"Lha, kalau NU?" tanya Nanto.
"Sama."
Kisah
diatas diceritakan oleh gus Yaqut Ketum GP Ansor saat memberikan ucapan selamat
kepada Cak Nanto melalui laman sosial media miliknya "Yaqut Cholil
Qoumas".
Memasuki
bulan Desember berarti masuk pada bulan Gus Dur, bulan dimana Gus Dur
meninggal. Banyak kalangan yang mengisi bulan Gus Dur dengan berbagai acara
untuk mengenang dan mengambil pelajaran berharga dari kisah hidup beliau, tidak
terkecuali cerita-cerita karomah Gus
Dur.
Repost.