Jumat, 23 Juni 2023

AS’ILAH BAHTSUL MASAIL PCNU KENCONG (DZULHIJJAH 1444 H / JUNI 2023 DI PRNU KETING)

Sumber. publis.id
 

1)     SHOLAT JUM'AT KARYAWAN PABRIK (LBM PCNU KENCONG)

 

Deskripsi Masalah

 

Pabrik semen adalah salah satu perusahaan yang besar di kabupaten Jember. Karyawannya sangat banyak sekali, rata - rata dari luar daerah dan mayoritas beragama islam. Sebagian dari mereka dengan semangat keagamaannya tetap istiqomah melaksanakan sholat wajib. Bahkan mereka mendirikan sholat jum'at sendiri di mushola / masjid yang ada di dalam area pabrik. Jamaahnya murni karyawan pabrik, tidak ada masyarakat sekitar, Bahkan imam / khotibnya mendatangkan dari desa-desa sekitar Pabrik. Dan dengan ini, semakin meningkat semangat beragama para karyawan, bahkan hampir seluruh karyawan yang muslim mengikuti shalat jum'at di tempat tersebut. Selain itu pabrik memang melarang karyawannya untuk melaksanakan sholat jum’at di masjid di luar pabrik dikarenakan banyak karyawan yang terlambat datang saat sudah masuk jam kerja.

Pertanyaan :

a.    Bolehkah membuat taadudul jum'at (beberapa sholat jumat dalam satu daerah / dusun) dengan alasan kebijakan pabrik agar para karyawan tertib waktu kerja ?

b.    Kalo tidak boleh, bagaimana solusi para karyawan pabrik tersebut? Bolehkah mereka melaksanakan shalat dhuhur saja?

 

 

2)     PEMBAYARAN FIDYAH (PP. ASSUNNIYYAH KENCONG)

 

Deskripsi Masalah :

 

Sebentar lagi bulan Romadlon datang, kaum muslimin akan melaksanakan ibadah wajib puasa Ramadan. Menurut sebagian kaum muslimin ibadah ini terasa sangat berat karena akan melawan kebiasaan makan di siang hari, mereka harus menahan makan minum kurang lebih selama 14 jam. Sehingga dalam melaksanakannya seseorang perlu kesehatan yang sempurna. Dan islam tidak memberatkan umatnya dalam menjalankan suatu ibadah. Dalam hal ini ada beberapa permasalahan yang perlu diberikan jawaban yang tepat. Diantaranya : Seorang ibu menyusui, dalam keadaan  sehat dan susunya keluar lancar. Dia berkeyakinan seandainya puasa Ramadlan akan tetap baik-baik saja, tidak akan berpengaruh buruk pada kesehatannya atau anaknya. Namun suaminya melarangnya puasa karena kawatir dan juga ada saran dokter untuk tidak berpuasa.

Pertanyaan :

a.    Apa yang harus dilakukan ibu tersebut? Tetap berpuasa walaupun dilarang oleh suaminya (karena yakin tidak akan terjadi apa-apa)  atau tidak berpuasa karena taat pada perintah suami (yang kawatir kepada kesehatannya atau anaknya dan didukung saran dokter) !

b.    Kalau seandainya ia tidak berpuasa karena taat suaminya, maka apakah dia juga harus bayar fidyah disamping harus qodlo' puasa ?

c.    Mohon kepastian, Bagaimana cara bayar fidyah untuk kontek indonesia ?

-       Jenis makanan apa yang harus dikeluarkan?

-       Bolehkah fidyah dibayar dengan uang?

-       Ukurannya berapa kalo timbangan / takaran zaman sekarang ?

-       Dan kapan fidyah harus disampaikan ? (apa harus tiap hari saat tidak puasa atau boleh dijadikan satu selama beberapa hari atau bahkan bolehkah disampaikan setelah bulan ramadan selesai ?)

-       Bagaimana cara memastikan seseorang disebut fakir atau miskin (sebagai musthiq fidyah atau zakat) pada zaman sekarang ?

 

3)     BAYI TABUNG

 

Deskripsi Masalah :

 

ada seorang bristri dua. Kemudian suami mencampur air spermanya dengan ovum, sel telur istri yang pertama.setelah sperma dan ovum tersebut membuai(terkumpul) dalam suatu tempat, lantas dimasukkan kerahim istri kedua..

Pertanyaan :

a.    setelah anak itu lahir, apakah disebut anak dari istri yg pertama karana benih dari dirinya, atau disebut anak dari istri kedua karena dia yang melahirkan?

b.    Jika seumpama wanita kedua bukan istri sahnya apakah boleh praktik tsb?

 

 

PELAKSANAAN:

Hari, Tanggal: Ahad 25 Juni 2023 M / 6 Dzulhijjah 1444 H

Di Musholla Wakaf Darul Muttaqin Kantor PRNU Keting

Rute : Alfamart Keting Ke selatan mentok) kiri Jalan.

FUNGSI ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA (NU) DI MASYARAKAT PEDESAAN (Artikel)

Fung s i O rganisasi Na h dlatul Ul a m a ( N U ) di Mas y arakat P e des a an Oleh : Mokhlas Adi Putra, S.Pd.I. *)   N a hd lat ul U la ...