NU ORGANISASI MULTIFUNGSI MENUJU GOVERNMENT NU YANG KUAT.
Oleh: SYAIFUDIN ZUHRI*)
Kita tahu embrio pendirian jam'iyyah islamiyah ijtimaiyah Nahdlatu Ulama ada 3 yaitu:
-Tashwirul Afkar (kawah candradimuka pemikiran/Nahdlatul Fikr/ kebangkitan pemikiran, 1914),
-Nahdlatul Wathon (Kebangkitan Tanah Air, 1916),
-Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Saudagar, 1918.)
Kesemuanya digawangi oleh K.H. Wahab Chasbullah (Mbah Wahab),
Oleh karena itu kiranya kita sebagai penikmat hasil perjuangan para muassis Nahdlatul Ulama patut dan layak bila akan melanjutkan estafet kepengurusan NU sesuai tingkatkannya bergerak dengan tetap berpedoman pada 3 hal tersebut, dengan potensi bidang keahlian masing-masing. Kita tahu kecamatan Tanggul ada sekitar 86.000 jiwa, dengan DPT, Daftar Pemilih Tetap (bahasa gampangnya Baligh/berKTP) ada sekitar 65.000-an, bila dibandingkan dg KARTANU sekitar 4.000-an dimana didalamnya sudah masuk didalamnya kepengurusan NU, BANOM, Ranting nya (berkisar 1.000-an nama tercatat,belum dikurangi yang rangkap jabatan,hihihi). Dengan sekian banyaknya potensi yang dimiliki oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama Kecamatan Tanggul ini, tentu menjadi daya tarik, sekaligus tantangan dalam pengelolaannya.
Dengan program yang sekarang dicanangkan oleh PBNU, Government NU dimana NU akan konsolidasi struktural azas secara normatif dilakukan bersama yang bertujuan agar manajemen menjadi baik / lebih baik.
Dari beberapa pandangan-pandangan tersebut hakikatnya telah dijalankan oleh lembaga kaderisasi tertua di Republik ini, yaitu PONDOK PESANTREN, dimana Kiai bersama Nyai sebagai pimpinan tunggal, sedangkan Dewan Asatid / nama lain sebagai pembantu pelaksanaannya.
Berkenaan dengan judul diatas, dengan sedikit gambaran-gambaran diatas, maka ditarik kesimpulan
1. Diabad ke 2 NU ini, untuk tingkatkan kecamatan Tanggul dan Ranting dibawahnya bergerak menggerakkan kepengurusan, kepemimpinan sesuai dengan TUSI (tugas & fungsi) masing-masing, sesuai keahlian masing-masing, NU (dalam hal ini MWC menyusun instrumen pedoman kerangka kerja, berupa tulisan pastinya), berikan kewenangan sesuai AD/ART, Peraturan Perkumpulan NU, serta PD/PRT masing-masing. Diawal/akhir tahun BANOM, Lembaga dan Ranting berkumpul dengan mempresentasikan perkembangan tanggung jawabnya, sehingga konsolidasi, solidaritas, sistem terbangun dan berjalan dengan komando MWC.
2. Berkali-kali mulai petinggi & aktivis PBNU, PWNU sampai PCNU & perangkat Perkumpulan nya diberbagai tempat dan waktu menyampaikan bahwa NU tidak hanya mengurus tunggal, tidak hanya berkutat urusan ubudiyah, spiritual, ritual saja. Ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh NU & perangkat Perkumpulan nya. Maka pemetaan masalah di / ke bawah suatu keharusan. Telah banyak para tokoh, aktivis muda baik yang ada di pengurusan NU & perangkat Perkumpulan, birokrat nahdliyin di wilayah kecamatan Tanggul ini mendiskusikan hal tsb, hal ini juga sesuai apa yang disampaikan dalam beberapa kesempatan oleh Gus Aab.
3. Hasil pengamatan sementara beberapa BANOM yang belum terbentuk sesuai bidang garapan, SDM masih ada yang layak dibentuk, contoh kecil ISHARI, dan lainnya mungkin nanti berkembang. Tentu tidak hanya dibentuk namun diberi wewenang yang jelas dan terarah (telah tertulis di aturan masing-masing wes) dan dimintai laporan perkembangannya secara berkala. Tidak terlepas dari adanya BANOM, tentu sebagai kepanjangan tangan misi dan tujuan NU sesuai pembidangan (lihat embrio diatas) yang sebenarnya telah lengkap ada di AD/ART, Peraturan Perkumpulan NU termasuk rangkap posisi baik dilingkungan NU maupun partai politik, ini harus jelas dan terdata sebagai bagian dari Government NU bidang keadministrasian.
Wallahualam Bishawab
Tanggul, 11 Syawal 1444 H / 2 Mei 2023
*) Anggota NU dari Darungan City
Fungsionaris PERGUNU TANGGUL
