Sabtu, 24 Desember 2022

SUARA CIVITAS

 OPINI CIVITAS

Oleh: Abdul Gafur*)


Edisi: 24 Desember 2022

Tanggul. Peningkatan kualitas guru Nahdhatul Ulama (NU) di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, Jawa Timur adalah warisan program proritas untuk ketua terpilih Persatuan Guru NU (PERGUNU) Kecamatan Tanggul, Bapak Syaifudin Zuhri.

Bapak Syaifudin terpilih menjadi ketua selama 5 tahun sudah menorehkan prestasi membanggakan dalam menyikapi persoalan mutu guru khususnya guru Nahdhatul Ulama (NU) di Kota Tanggul.

Torehan tersebut, PERGUNU Tanggul telah merekomendasi 6 guru mengikuti program beasiswa S2 di perguruan tinggi ternama di Jawa Timur, dari 6 guru tersebut yakni di Institut KH. Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto. 

Abdul Gafur, Penggerak Guru NU Tanggul optimistis Bapak Syaifudin Zuhri adalah figur yang mampu membawa PERGUNU Tanggul menjalankan roda organisasi ke arah yang lebih baik. Selain itu, Bapak Syaifudin Zuhri sudah mempunyai pengalaman dibidang pendidikan dan fungsi menejerial.

"Saya yakin Pak Udin bisa memimpin organisasi, saya sudah menitipkan program yang sudah baik bisa dijaga dan dikembangkan, untuk program yang belum berjalan perlu ada perbaikan yang lebih inovatif untuk menjawab tantangan zaman," kata Gafur yang juga Kabid Pengembangan Karir dan Profesi KKMI Kecamatan Tanggul sekaligus Ketua BPD Manggisan.

Dalam kesempatan yang lain, Bapak Udin menyatakan, ia dan pengurus yang baru akan merawat hal-hal baik yang menjadi warisan dari pengurus sebelumnya.

"Ke depan, PERGUNU akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag dalam menguatkan kelembagaan serta menginventarisir semua guru NU yang tersebar di Kecamatan Tanggul," ujar aktifis KKMI Tanggul ini.

Program prioritas yang akan dijalankan di tahun berikutnya yaitu penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas guru NU khususnya di Kecamatan Tanggul.


*) Wakil Sekretaris PERGUNU Tanggul

Kamis, 01 Desember 2022

PEMUDA MUHAMMADIYAH DIKERJAIN GUS DUR (humor)

 PEMUDA MUHAMMADIYAH DIKERJAIN GUS DUR (HUMOR)

Oleh: Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)

 

 

Gus Dur bersama Sunanto / Cak Nanto (Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Masa Bakti 2018-2022)

 

Suatu ketika, Cak Nanto bertanya pada Gus Dur;

"Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya Nanto.

"Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"NU, deh Gus," kata Nanto.

"Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan Ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur.

"Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya Nanto lagi.

"Sama,"  jawab Gus Dur singkat.

Nanto melanjutkan pertanyaan berikutnya, "Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Al-Qur'an?"

"Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur.

"Muhammadiyah, coba," kata Nanto.

"Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur.

"Kalau menurut NU?" Tanya Nanto.

"Sama," jawab Gusdur.

Sampai di sini, Nanto mulai senewen (bingung). Dia merasa dikerjain oleh Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu sama.

Anda gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah?” Tanya Nanto.

"Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan," jawab Gus Dur.

"Serampangan bagaimana?" sahut Nanto.

"Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur.

"Lha, kalau NU?" tanya Nanto.

"Sama."

 

 

Kisah diatas diceritakan oleh gus Yaqut Ketum GP Ansor saat memberikan ucapan selamat kepada Cak Nanto melalui laman sosial media miliknya "Yaqut Cholil Qoumas".

Memasuki bulan Desember berarti masuk pada bulan Gus Dur, bulan dimana Gus Dur meninggal. Banyak kalangan yang mengisi bulan Gus Dur dengan berbagai acara untuk mengenang dan mengambil pelajaran berharga dari kisah hidup beliau, tidak terkecuali cerita-cerita karomah Gus Dur. 

 

 

Repost.

FUNGSI ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA (NU) DI MASYARAKAT PEDESAAN (Artikel)

Fung s i O rganisasi Na h dlatul Ul a m a ( N U ) di Mas y arakat P e des a an Oleh : Mokhlas Adi Putra, S.Pd.I. *)   N a hd lat ul U la ...