Rabu, 29 Maret 2023

SELAMAT HARI LAHIR PERGUNU KE-71

DEDI EPENDI, S.Ag., M.MPd. (Tanggul Wetan)

SYAIFUDIN ZUHRI (Darungan)

SYAIFUDIN ZUHRI (Darungan)

AHMAD ZAINUDDIN (Tanggul Wetan)


M. IDRUS FADROZI (Tanggul Wetan)

HOLIL NAWAWI (Darungan)

MUHAMMAD SAERI (Manggisan)

ABDUL GAFUR (Manggisan)

IKE SRI HARYANTI (Darungan)

MOKHLAS ADI PUTRA (Tanggul Wetan)

HAFIT DWI SINATRIYA (Klatakan)

YULISTIANA FEBRIAN ROSAYANTI (Selodakon)

SAMSUL HUDA (Darungan)

MOHAMMAD NAIM & IMROATUL AZIZAH

HASAN BUSRI (Manggisan)

MUHAMMAD SHOLEH FARUQI (Tanggul Kulon)

BADARUT TAMAM (Patemon)

USIK UJIATI (Tanggul Wetan)

USIK UJIATI (Tanggul Wetan)

RIFATUL CHILMIYAH (Patemon)

UMAM AKBAR WIDIANSYAH (Tanggul Wetan)

FITRIYA EKA WIDIAWATI (Kramat Sukoharjo)

MITA SILVIA MUSLIMAH (Selodakon)

HUSNUL KHOTIMAH & HALIMATUS SA’DIYAH (Darungan)

MUHAMMAD MUSDAR (Selodakon)

ANGGI D.W.KW (Selodakon)

RAHMAT RIZAL (Tanggul Kulon)

CHUDAIFATUL UYUN (Darungan)

AHMAD ROIS (Darungan)

SYAIFUDIN ZUHRI & IKE SRI HARYANTI (Darungan)


Kamis, 23 Maret 2023

BIOGRAFI ANGGOTA (PERGUNU TANGGUL)-Umam Akbar Widiansyah


BIOGRAFI ANGGOTA (PERGUNU TANGGUL)

Oleh: Umam Akbar Widiansyah*)

 

Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh,

Salam Pendidikan.

Perkenalkan saya Umam Akbar Widiansyah, salah satu anggota Pesatuan Guru Nahdatul Ulama ( PERGUNU ) Kecamatan Tanggul, lahir di Jember, 16 September 2002 (21 tahun yang lalu). Pendidikan dasar saya di SDN Tanggul Wetan 04 lulus tahun 2014, lalu melanjutkan ke SMPN 04 Tanggul lulus tahun 2017, selanjutnya di SMA Negeri 1 Tanggul lulus tahun 2020.

Saat ini sedang menempuh Pendidikan di salah satu perguruan tinggi / kampus di Kabupaten Jember yaitu Universitas Terbuka Jember. Saya bergabung di organisasi PERGUNU Tanggul sejak pertengahan bulan di tahun 2021 (4 Juni 2021. red). Dalam kurun waktu hampir 2 tahun bergabung dengan organisasi PERGUNU Tanggul saya mendapatkan banyak sekali pengalaman maupun banyak cerita, salah satunya bisa melihat bagaimana tulusnya perjuangan seorang guru dalam mendidik siswanya.

Mungkin selama ini hanya melihat banyak cerita di media sosial tentang bagaimana seorang guru dalam memberikan ilmu kepada anak didiknya, tetapi sejak saya bergabung di PERGUNU saya bisa melihat secara langsung bagaimana perjuangan seorang guru dalam mentransfer ilmunya walau jarak rumah dan Lembaga Pendidikan mereka cukup jauh. Dan memang dari ketulusan itu prestasi yang dihasilkan sangatlah berharga bagi anak didiknya sampai ke tingkat nasional, bukan hanya ilmu yang diajarkan tetapi tata krama dan sopan santun yang sangat mendalam sehingga selain ilmu ada Adab yang sangat melekat di Tubuh para siswa maupun santri.

Saya sebagai calon guru sangat beruntung bisa bergabung di oraganisasi ini, bisa berkumpul dengan orang orang hebat di dalamnya, dengan segudang ilmu dunia maupun akhirat. Semoga nantinya saya selaku calon guru bisa meneruskan tonggak generasi para pejuang pendidikan yang ada di negeri tercinta, tentunya dengan ilmu dunia maupun akhirat. saya Umam Akbar Widiansyah.

#sayaNU
#sayaPERGUNU
#banggamenjadiGURU

Terima Kasih,

Wasslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Tanggul, 23 Maret 2023

*) Departemen Lintas Sektoral (LS) PERGUNU Tanggul

Sabtu, 18 Maret 2023

TADARRUS RAMADHAN (Murottal Al-Qur'an 30 Juz)

Doc. danny-owiley.blogspot.com


TADARRUS RAMADHAN

Ini link Murottal Al-Qur'an 30 juz tanpa harus download, tinggal play atau klik saja. Boleh saja play walaupun HP di tutup. semoga bermanfa’at. Smd.


Juz 1

Juz 2

Juz 3

Juz 4

Juz 5

Juz 6

Juz 7

Juz 8

Juz 9

Juz 10

Juz 11

Juz 12

Juz 13

Juz 14

Juz 15

Juz 16

Juz 17

Juz 18

Juz 19

Juz 20

Juz 21

Juz 22

Juz 23

Juz 24

Juz 25

Juz 26

Juz 27

Juz 28

Juz 29

Juz 30



Mohon di sebarluaskan. Mudah-mudahan menjadi ladang amal jariyah bagi kita semua. 

Sebarkanlah kebaikan meskipun kebaikan mu sebesar biji zarroh,, 

Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin🤲🤲

Minggu, 26 Februari 2023

Sabtu, 14 Januari 2023

TANGGAPAN PERGUNU TANGGUL DALAM TATA KELOLA PERIBADATAN (ANTARA REALITA DAN BERLOGIKA)

Oleh : Yulistiana Febrian Rosayanti*)

 

Pada era globalisasi ini, banyak pemuda dan pemudi Islam yang berperan penting dalam pembangunan agama sehingga banyak pemikiran-pemikiran yang berkiblat pada realita (tampak) sekarang yang terkadang tanpa mengkaji dan membandingannya dengan pemikiran Ulama terdahulu. Hal tersebut yang menimbulkan perbedaan logika antar pemuda-pemudi Islam realita, nampak pada kegiatan yang telah terjadi sampai sekarang bahkan, sudah menjadi tradisi yang sangat melekat seperti penggalangan dana pembangunan masjid.

Penggalangan dana ini mempunyai banyak cara dalam pelaksanaannya selain memasang kotak amal di dalam atau diluar masjid, panitia pembangunan masjid bisa terjun langsung ke masyarakat dengan cara singgah dari rumah ke rumah sekedar mengharap keikhlasan dalam mengapresiasi usaha tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkala sehingga, mencapai target yang akan dicapai.

Dari kegiatan itulah banyak munculnya prespektif pro dan kontra. Salah satu perspektif kontra yakni, “kegiatan tersebut tidak efektif dalam mencari keikhlasan jamaah bahkan, dapat merusak nama baik organisasi yang menaungi masjid atau lembaga kemasyarakatan lainnya”. Ungkapan ini disertai dengan sikap acuh menyisihkan sebagian rezekinya. Mereka bukan hanya bersikap demikian tanpa solusi yang dapat menghindari tradisi tersebut, dengan mengumpulkan infaq pada setiap jamaah yang rutin setiap bulannya. Dari infaq tersebut direalisasikan salah satunya dengan diperuntukkan untuk pembangunan masjid. Alhasil, dari kegiatan tersebut tidak ada penggalangan dana dari rumah ke rumah bahkan di pinggiran jalan.

Hal tersebut timbul pula perbandingan antarorganisasi keagamaan antara berislam realita dan berlogika. Problematika tersebut menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bersama khususnya bagi PERGUNU dalam mengkaji kemudian menanggapinya.

Jika dipandang dari segi realita maka, pandangan realitalah yang sangat apik dalam menyikapi hal tersebut tetapi, jika dikaji menurut Ulama terdahulu yang berpedoman pada perjuangan di masa Kenabian, membangun suatu lembaga pendidikan atau masjid merupakan sedekah yang menjadi amal jariyah.

Sedekah jariyah atau amal jariyah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Salah satu keistimewaan dari amal jariyah ini adalah pahala yang tidak akan putus sekalipun orang tersebut meninggal dunia. Hal ini disebut dalam hadist Nabi Muhammad SAW.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ  – رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة  

Artinya: Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina Abu Hurairah ra.

          Maka dari itu semua, PERGUNU Tanggul juga memberikan contoh yang kongkret dan berlogika. Seperti yang ditemui pada pembangunan kubah Tokoh masyhur yang ada di Tanggul Jember yaitu, Al‘Allamah Habib Sholeh  Al Hamid yang pembangunannya berjalan sampai saat ini. Pada awalnya, dalam pembangunan ini “tidak menerima dukungan dalam bentuk dana dari lapisan masyarakat” tegas salah satu keturunan Habib Sholeh Al-Hamid Tanggul. Pernyataan tersebut sontak mendapat respon tak terduga dari lapisan masyarakat yang  mempunyai alasan “kami juga ingin menjadi bagian dalam pembangunan kubah ini yang insya Allah akan menjadi amal jariyah kami nanti”.

Permasalahan ini dapat disimpulkan bahwa, beramal bukan hanya diperuntukkan untuk orang atau golongan tertentu tetapi, semua lapisan umat Islam. Maka dari itu, berislam itu harus memandang realita dan memikirnya dengan logika.

*) Tim Departemen Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)

Minggu, 01 Januari 2023

MEDSOS PERGUNU

ALAMAT MEDSOS (MEDIA SOSIAL) YANG DIMILIKI PERGUNU TANGGUL


  1. YOUTUBE : KUNJUNGI
  2. TIKTOK     : KUNJUNGI
  3. FACEBOOK: KUNJUNGI (1)KUNJUNGI (2)
  4. TWITTER

Sabtu, 24 Desember 2022

SUARA CIVITAS

 OPINI CIVITAS

Oleh: Abdul Gafur*)


Edisi: 24 Desember 2022

Tanggul. Peningkatan kualitas guru Nahdhatul Ulama (NU) di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, Jawa Timur adalah warisan program proritas untuk ketua terpilih Persatuan Guru NU (PERGUNU) Kecamatan Tanggul, Bapak Syaifudin Zuhri.

Bapak Syaifudin terpilih menjadi ketua selama 5 tahun sudah menorehkan prestasi membanggakan dalam menyikapi persoalan mutu guru khususnya guru Nahdhatul Ulama (NU) di Kota Tanggul.

Torehan tersebut, PERGUNU Tanggul telah merekomendasi 6 guru mengikuti program beasiswa S2 di perguruan tinggi ternama di Jawa Timur, dari 6 guru tersebut yakni di Institut KH. Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto. 

Abdul Gafur, Penggerak Guru NU Tanggul optimistis Bapak Syaifudin Zuhri adalah figur yang mampu membawa PERGUNU Tanggul menjalankan roda organisasi ke arah yang lebih baik. Selain itu, Bapak Syaifudin Zuhri sudah mempunyai pengalaman dibidang pendidikan dan fungsi menejerial.

"Saya yakin Pak Udin bisa memimpin organisasi, saya sudah menitipkan program yang sudah baik bisa dijaga dan dikembangkan, untuk program yang belum berjalan perlu ada perbaikan yang lebih inovatif untuk menjawab tantangan zaman," kata Gafur yang juga Kabid Pengembangan Karir dan Profesi KKMI Kecamatan Tanggul sekaligus Ketua BPD Manggisan.

Dalam kesempatan yang lain, Bapak Udin menyatakan, ia dan pengurus yang baru akan merawat hal-hal baik yang menjadi warisan dari pengurus sebelumnya.

"Ke depan, PERGUNU akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag dalam menguatkan kelembagaan serta menginventarisir semua guru NU yang tersebar di Kecamatan Tanggul," ujar aktifis KKMI Tanggul ini.

Program prioritas yang akan dijalankan di tahun berikutnya yaitu penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas guru NU khususnya di Kecamatan Tanggul.


*) Wakil Sekretaris PERGUNU Tanggul

FUNGSI ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA (NU) DI MASYARAKAT PEDESAAN (Artikel)

Fung s i O rganisasi Na h dlatul Ul a m a ( N U ) di Mas y arakat P e des a an Oleh : Mokhlas Adi Putra, S.Pd.I. *)   N a hd lat ul U la ...