Minggu, 20 November 2022

PERGUNU: KAJIAN NOPEMBER 2022

 

Dipenghujung tahun 2022 Masehi PERGUNU Tanggul berupaya menunaikan Amanah dengan menggelar rutinan dan diisi dengan kajian kontemporer yang diselenggarakan pada hari Ahad Kliwon, 25 Rabiul Akhir 1444 H / 20 Nopember 2022 M, kediaman Ibu Mita Silvia Muslimah, Dusun Krajan (gerbang masuk desa) Desa Selodakon Kec. Tanggul Kab. Jember.

Kegiatan ini juga ada kajian oleh fungsionaris PERGUNU Tanggul, Ustad Ust. Holil Nawawi, M.E. beliau mengupas tema “TANTANGAN DAN PELUANG PERGUNU DI ERA DIGITALISASI (WEB.3.0) tulisan dapat di baca DISINI, atau visual dapat dilihat DISINI 

Acara dibuka oleh Ust. Bapak Ahmad Zainuddin (wakil ketua III); Tawassul dan Tahlil dipimpin oleh Ust. H. Zainur Ridho (Tokoh Agama), Mars PERGUNU & Syubbanul Wathon Ibu Lilis Indrayani & Ike Sri Haryanti, sedangkan Sholawat dan Mahallul Qiyam dipimpin oleh bapak Ust. Samsul Huda, dan acara ditutup dengan doa oleh Ust. H. Zainur Ridho (Tokoh Agama).

Untuk bulan Desember, rutinan diliburkan dengan memfokuskan refungsionalisasi kepengurusan dan menagih hasil diskusi pada bulan lalu tepatnya hari Jum'at Pahing, 2 Rabiul Akhir 1444 H / 28 Oktober 2022 M di Ust. Hafit Dwi Sinatriya (Penggungan desa Klatakan) tentang tulisan baik berupa opini, ilmiah dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan akan ada agenda kegiatan dari Majelis Wakil Cabang NU Tanggul dibulan Desember 2022 ini.


TANTANGAN DAN PELUANG PERGUNU DI ERA DIGITALISASI (WEB.3.0)

Opni


TANTANGAN DAN PELUANG PERGUNU DI ERA DIGITALISASI (WEB.3.0)

Ust. Holil Nawawi, M.E.

 

Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) adalah organisasi bagi para tenaga pendidik (guru, dosen dan asatidz) di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), di masa awal berdirinya, Pergunu menorehkan sejarah di dunia industri percetakan. sebagai badan otonom (Banom), PERGUNU telah mampu meneruskan kiprah NU dalam dunia media cetak yang memiliki peran fenomenal selama tahun 1960-1965. Untuk menyalurkan aspirasi pendidik dan pendidikan secara khusus, yang kala itu PBNU merestui adanya penerbitan oleh PERGUNU dengan nama Dunia Pendidikan. Sasaran pembacanya, adalah guru-guru madrasah atau sekolah umum yang menjadi aktivis NU. Bahkan pada nomor-nomor awal (edisi terbit.Red), Dunia Pendidikan berhasil dicetak 10.000 eksemplar yang berlanjut menjadi 15.000 eksemplar di nomor-nomor berikutnya hanya dalam waktu beberapa waktu saja, dan hal ini adalah sesuatu yang wajar mengingat jumlah anggota PERGUNU yang mencapai puluhan ribu orang di tambah warga NU yang memang sudah sangat banyak di kala itu.

Nah, jika berkaca pada sejarah tersebut harusnya PERGUNU bisa menjadi pelopor di kalangan Nahdliyyin dalam bidang digitalisasi, sehingga pendidikan dengan konsep ke-NU-an dan ke-ASWAJA-an bisa lebih cepat dan lebih luas dalam menjangkau anak-anak didik yang ada di tanah air. Sesuai dengan tujuan utama PERGUNU yaitu menanamkan mindset dan perilaku Ahlu Sunnah Wal Jamaah kepada anak-anak bangsa melalui wasilah pendidikan. Mohammad Syavic Alieha selaku Ketua PBNU (masa khidmat: 2022-2027) berkata, NU sudah sangat matang di bidang ibadah (sholat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya) namun sangat minim di bidang digitalisasi, hal ini karena kita selaku warga nahdliyyin terlalu terbelenggu dengan mindset santri yang harus zuhud, sehingga kolot dalam bidang teknologi, di ibaratkan ibadah, kita (warga nahdliyyin) sudah sangat matang dalam melaksanakan Fardhu A’in namun sangat minim dalam Fardhu kifayah. Artinya apa, dalam bidang ibadah sudah sangat mapan maka selanjutnya kita harus berbenah diri dalam bidang digitalisasi sebagai penunjang dari ibadah tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa harus mellek digitalisasi diantaranya ialah, karena sekarang eranya adalah era digital, dimana hampir semua aktifitas manusia di lakukan secara digital yaitu dengan teknologi, sehingga kalau di Qiyaskan dengan hadist Nabi yang berbunyi Man ‘arofa lughota qoumin amina min makarihim” artinya, barang siapa yang memahami bahasa suatu golongan maka amanlah ia dari tipu daya mereka. Dalam hal ini kata Bahasa kita Qiyaskan dengan Teknologi yang tengah mewabah di tengah-tengah kita, sehingga seseorang yang bisa faham tentang teknologi maka akan terhindar dari tipu daya golongan yang menguasai teknologi tersebut. Dan telah kita ketahui bersama bahwa teknologi di zaman sekarang ini mayoritas di kuasai oleh orang-orang di luar NU, bahkan lebih parahnya lagi di kuasai orang-orang Non Muslim. Imam Al-Qarafy mengatakan “Stagnasi Terhadap Dalil-Dalil Qauly Adalah Bentuk Ketersesatan Dalam Beragama Dan Bentuk Kebodohan Terhadap Maqashid Ulama Salaf” (Imam Al-Qarafy dalam Baidlowi M, 2019).

Jika di era digitalisasi web 2.0 ex (Google, Facebook, Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Grab, dan sebagainya) kita tidak bisa berkontribusi apapun atau berkontribusi tapi hanya nol koma sekian persen saja, maka di era web 3.0 di harapkan ada golongan dari warga nahdliyyin khususnya PERGUNU bisa memberikan kontribusi di bidang teknologi yang nantinya akan memberikan dampak positif yang sangat terasa bagi warga nahdliyyin khususnya dan bagi masyarakat Indonesia umumnya. Karena di era web 3.0 adalah masa dimana kebebasan 100% akan di rasakan oleh pelaku teknologi, dengan system desentralisasi maka tidak aka ada control di dalamnya, orang-orang akan secara bebas melakukan apapun di jagat maya ini.

Oleh karena itu, penulis menghimbau ayo kembangkan teknologi di kalangan warga nahdliyyin utamanya di PERGUNU, jika kemarin kita mengenal media online Ruang Guru misalkan, yang berhasil mendidik ribuan bahkan jutaan siswa-siswi di negeri ini, dengan format umum mereka, kenapa kita selaku warga nahdliyyin tidak mencoba untuk membuat media online Guru NU misalkan yang fokus kearah keagamaan, warga Nahdliyyin di Indonesia sangatlah besar, sehingga ide-ide positif yang di tuangkan dalam teknologi Insha Allah akan cepat menyebar dan di terima oleh masyarakat. Pepatah mengatakan Ar rojaau ma qoronahu amalun, fahua umniatun artinya, Harapan yang tidak disertai dengan perbuatan maka itu adaalah kebohongan. Wallahu a’lamu bi Sowab.

 

Penulis merupakan:

-       Fungsionaris PERGUNU Kec. Tanggul Kab. Jember Jawa Timur

-       Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Miftahul Ulum (STISMU) Lumajang

-       Pemateri Pelatihan Bisnis Syariah, dll.

FUNGSI ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA (NU) DI MASYARAKAT PEDESAAN (Artikel)

Fung s i O rganisasi Na h dlatul Ul a m a ( N U ) di Mas y arakat P e des a an Oleh : Mokhlas Adi Putra, S.Pd.I. *)   N a hd lat ul U la ...