Edisi: 5 Februari 2022
AKU BANGGA JADI
ANAK CURAHBAMBAN
(DARI REMAJA
MASJID UNTUK NU, DARI NU UNTUK AGAMA, BANGSA, DAN NEGARA)
*) Syaifudin
Zuhri
Tulisan ini muncul
sekitar tahun 2006, sebagai motivasi dan inspirasi buat generasi setelah kami,
bahwa nama “Curahbamban” lebih dikenal daripada nama desa yang
sebenarnya yaitu “Tanggul Wetan”, artinya apa, tentu banyak faktor, namun tulisan
ini lebih fokus dengan sumberdaya manusia khususnya remaja dan pemuda yang
berstatus pelajar. Selain itu semoga ada ijin Allah SWT dan waktu yang cukup ditulis
untuk dipublikasikan sebagai sejarah, motivasi dan inspirasi kita semua minimal
untuk kalangan putera asli Curahbamban.
Dalam catatan sejarah
dari dulu tepatnya tanggal 17 Ramadhan
1407 H / 25 Mei 1986 M, Remaja Masjid Al-Mustaqim dibentuk, kala itu adanya
organisasi remaja memang sungguh amat lah langka, kita pahami ditahun tersebut jangankan
mau berorganisasi, mau nyari makan saja susah kan? Namun ini tidak berlaku bagi
remaja dan pemuda yang seluruhnya berstatus pelajar baik tingkat MTs/SMP
sampai SMA/MA/SMK. Saat itu dalam keterangan bapak Agus Sulaiman (Ketua Remaja Masjid Al-Mustaqim pertama tahun 1986). Tidak banyak organisasi yang ada, jangankan eksis, ada saja sudah
bersyukur, seperti Karangtaruna yang telah terbentuk 26 September 1969 dikampung Melayu Jakarta dan Gerakan
Pramuka atau Kepanduan Indonesia sejak tahun 1923 di Bandung, namun
untuk di Kabupaten Jember khususnya desa Tanggul Wetan kedua organisasi
tersebut belum kami temukan kapan terbentuknya.
Remaja Masjid
Al-Mustaqim bisa jadi organisasi bersejarah dalam mengantarkan kader-kadernya
menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara, mungkin
ini berkat doa-doa tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat kala itu, salah
satu tokoh sentral yaitu KH. Shirotol Mustaqim sampai sekarang diabadikan
menjadi nama masjid “Al-Mustaqim” beserta para tokoh-tokoh lainnya yang
berkaitan langsung ataupun tidak, seperti H. Abdul Fatah, dan sebagainya.
Penulis sendiri
lahir dan dibesarkan di (Dusun) Curahbamban, bermula diajak oleh Mas’udi, Bahrul,
Sucipto, teman dan tetangga untuk mengikuti kegiatan Khotmil Qur’an setiap
bulan di malam rabu menjelang jum’at legi di musholla-musholla sekitar, yaitu;
1. musholla Baitul Amin (masjid lama, sebelum ada masjid Al-Mustaqim);
2. musholla Al-Karim (Kai Saena Hamdan/P. Hadisuk);
3. musholla Al-Hidayah (H. Bunadi sekarang);
4. musholla Salafiyah Syafi’iyah (H. Abdul Fatah);
5. musholla Al-Karim (P. Abu / P. Toyib), dan;
6. musholla Al-Hidayah (Ust. Baidowi )
Kegiatan Khotmil
Qur’an ini khusus remaja dan pemuda yang mengaji di musholla Baitul Amin,
meskipun dalam perkembangannya juga diikuti oleh santri musholla lainnya yang
ditempati. Kegiatan ini disepuhi oleh guru ngaji kami, Kiai Supardi (lebih
dikenal dengan P. Wa atau P. Waqiah). Dari Kegiatan tersebut dari malam rabu ba’da
Isya’ sampai kamis pagi, sedangkan malam Jum’atnya tasyakurannya, dari kegiatan
malam tersebut kita sering bicara-bicara kemana-mana mulai hal yang penting
sampai tidak penting dengan diselingi humor, canda dan ketawa. Lambat laun
kekompakan, keistiqomahan giat ini, remaja dan pemuda tercium oleh salah satu
pengurus/anggota Ta’mir Masjid Al-Mustaqim, kala itu bapak Ach. Fadil Majid (sekarang,
pensiunan guru agama-PNS).
Pada tahun 2003 (tanggal dan bulan masih proses riset), remaja dan pemuda tadi dikumpulkan di musholla Baitul Amin, guna membentuk Remaja Masjid Al-Mustaqim, karena telah lama tidak berjalan/vakum sejak 1990 sampai 2003 (13 tahunan), dari pertemuan tersebut disepakati Ketua Remaja Masjid Al-Mustaqim yaitu Mas’udi dengan masa bakti 2003 – 2005 (sebenarnya masih belum disepakati lama tahun 1 periode, karna masih terjadi perbedaan pendapat, karena disisi lain belum ada AD/RT kala itu), namun karena di tahun 2005 tepatnya tanggal 9 September 2005, sang ketua berangkat ke negeri jiran (negara Malaysia) untuk mengadu nasib sebagai pekerja bangunan, ditahun tersebut dilakukan Reformasi Pengurus (Ketua) Remas dengan status istimewa / luar biasa.
Kepemimpinan Mas’udi sebagai Ketua Remaja Masjid Al-Mustaqim masa bakti 2003 – 2005 menjadi momen indah dan terbilang Remaja Masjid Al-Mustaqim atau organisasi yang modern, dan misionaris....
(bersambung)
*) Ketua Remaja Masjid Al-Mustaqim masa bakti
2005-2008 (9 September 2015 – 30 Desember 2008), saat ini fungsionaris Persatuan
Guru NU Kecamatan Tanggul masa khidmat 2020-2025 dan sebagai tenaga
pendidik MI Negeri 6 Jember (dulu Al-Matlabul Ulum Curahbamban), HP.
085233338519, Email: syaifudinzuhritgl@gmail.com;